Socratea Exorrhiza, The Walking Palm ( Pohon Yang Berjalan ) |
Kepolicious - Sahabat Kepolicious, Pernah mendengar pohon yang bisa berjalan? Atau berpindah tempat beberapa meter dengan sendirinya?
Sungguh aneh, Tapi Pohon 'Ajaib' Ini memang benar-benar ada di dunia.
Ada sebuah legenda tentang pohon yang bisa berjalan di hutan hujan tropis di Amerika Latin, bisa berjalan alias berpindah tempat dengan sendirinya sekitar 2 – 3 cm setiap hari, atau sekitar 20 meter per tahun. Menurut penuturan ilmuwan, pohon unik ini memiliki sistem akar yang rumit yang juga berfungsi sebagai kaki yang memungkinkannya untuk terus bergerak menuju cahaya Matahari ketika perubahan musim.
Melansir laman Odditycentral (22/12/2015), adalah Socratea exorrhiza, nama latin dari pohon yang bisa berjalan ini merupakan sejenis pohon palem yang tumbuh di hutan hujan tropis di Amerika Latin. Barangkali, ia adalah satu-satunya pohon unik di dunia yang mampu bergerak dengan sendirinya. Selama beberapa dekade, pemandu wisata di hutan hujan tropis di Ekuador dan negara-negara Amerika Latin lainnya selalu memperkenalkan kepada wisatawan tentang “pohon ajaib yang bisa berjalan ini”.
“Pohon yang bisa berjalan” itu bisa tumbuh hingga 25 meter tingginya, dan batangnya berdiameter sekitar 16 cm. Umumnya dapat tumbuh setinggi 15 – 20 meter, sementara di bawah batang pohon unik ini ditumbuhi dengan banyak akar, tingginya beberapa kaki dari tanah, sekilas tampak seperti pohon yang ditumbuhi kaki. Konon katanya, sistem akar yang rumit pada pohon itu adalah “kakinya” yang memungkinkannya untuk terus bergerak menuju cahaya Matahari seiring dengan perubahan musim. Pohon berjalan ini mampu bergerak 2-3 cm per hari atau 20 meter per tahun.
Laporan terkait menuturkan, jarak pohon yang bergerak itu telihat sangat dekat, dan jika dihitung dengan standar pohon, itu dianggap seperti lari marathon. Namun, sebagian besar ilmuwan tidak percaya “pohon yang bisa berjalan” itu benar-benar mampu bergerak dengan sendirinya.
Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan “Live Science” pada tahun 2012 lalu, “pohon yang mampu bergerak untuk mencari cahaya Matahari, jelas adalah argumen aneh yang tidak masuk akal. Pohon ini mungkin ada, tapi tidak bisa bergerak dengan sendirinya. Ia (pohon) hanya diam di tempat kecuali ada angin kencang atau ditebang.
Gerardo Avalos, direktur Pusat Studi Pembangunan Berkelanjutan di Kosta Rika dan seorang ahli biologi sekaligus pakar Socratea exorrhiza mengatakan : “pohon yang bisa berjalan” itu bukan benar-benar bisa berjalan seperti yang disebutkan, itu hanya mitos. “Coba bayangkan sejenak, sebuah pohon palem di hutan tropis berjalan perlahan mengejar cahaya Matahari yang berubah di atas mahkota pohon…Ini tak lebih dari sebuah mitos yang dikarang pemandu wisata untuk menyenangkan wisatawan.
Namun dari hasil penelitan dan pengkajian di tempat selama beberapa bulan oleh Peter Vrsansky, seorang paleontolog dari Slovak Academy of Sciences, disimpulkan : “Ketika tanah mengikis, pohon baru mulai tumbuh, akar panjang mulai tumbuh dan lebih solid, pohon itu akan ditumbuhi dengan akar yang baru, kemudian akar mencari tanah atau lahan baru untuk pertumbuhan, sehingga pohon itu pun berjalan, terkadang akarnya bisa sampai 20 meter panjangnya. Kemudian, seiring dengan akar baru yang perlahan-lahan tumbuh di tanah yang baru, pohon itu akan menekuk ke arah akar yang baru, dan akar lama perlahan-lahan akan merangkak naik ke udara. Sementara pohon yang kembali tumbuh ini, dimana dalam seluruh proses pertumbuhan barunya di posisi tanah tetap dan lebih banyak disinari cahaya Matahari itu bisa memakan waktu beberapa tahun lamanya.”
Sementara itu, menurut catatan Wikipedia, bahwa dari makalah penelitian yang dipublikasikan tahun 1980 oleh John Bodley, seorang ahli biologi dari Washington State University disebutkan, pohon itu memang bisa “berjalan”, hal ini mungkin disebabkan oleh pohon lain yang menekan posisi tunasnya, sehingga berpindah posisi. Sementara pohon yang “berjalan” itu akan ditumbuhi akar miring, dan akan tegak kembali, Sebagai catatan, akar pohon sebelumnya akan sirna karena pembusukan.
Namun, tidak peduli apakah itu cerita mitos atau kisah nyata, yang jelas “pohon yang bisa berjalan” itu terus menarik wisatawan berkunjung ke Ekuador.
Sumber : Erabaru
0 komentar:
Post a Comment