Kepolicious - Film Star Wars memang sangat dikenal sehingga dibuat lagi episode barunya dengan judul “Star Wars: The Force Awakens” yang kini begitu dinanti kehadirannya.
Bila kita lihat episode-episode sebelumnya, film tersebut menampilkan beberapa makhluk aneh dari galaksi nun jauh (Galaxy far far away) yang tak terbayangkan asal usulnya. Namun begitu, dari beberapa alien yang dimunculkan di film itu, ternyata ada beberapa satwa yang nyatanya mirip dan hidup di planet kita, bumi.
Setidaknya, ada 5 satwa di bumi yang begitu menginspirasi alien-alien di Star Wars.
Jabba the Hutt
Jabba the Hutt of Tatooine, yang sering muncul di film tersebut digambarkan sebagai seorang pemimpin gangster yang cukup berkuasa dari Nal Hutta. Tak banyak yang menyangka, Jabba the Hutt terinspirasi sejenis siput dari keluarga Arionidae.
2. Bantha
Tentu kita ingat alien yang satu ini. Bantha, yang sering dipakai oleh para Tuscan Raiders atau “Manusia-manusia pasir” sebagai alat transportasi. Mamalia besar yang berbulu lebat ini bepergian berkelompok di gurun Tatooine. Alien ini mengingatkan kita pada Mamooth, gajah berbulu yang hidup di bumi sekitar lima juta tahun lalu dan mengalami kepunahan total sejak lima ribu tahun lalu.
3. Exogorth
Ingatkah Anda ketika Han Solo mendaratkan pesawat Millenium Falcon di atas lidah makhluk bernama Exogorth? Makluk ini konon terinspirasi dari makhluk laut di bumi yakni belut Mooray. Belut dengan gigi yang tajam ini memang menyukai area gelap, sebagaimana Exogorth.
Belut moray (Moray Eel – Muraenidae – Muraena Retifera) adalah ikan yang ramping, ikan asli yang tinggal di sudut dan celah bebatuan karang di laut subtropis dan sedang. Mereka pemakan yang rakus, namun mereka bukanlah perenang yang handal karena kurangnya sirip-sirip dada.
Sebaliknya, saat mengintai mangsa, mereka hampir tak bergerak di celah batu karang. Yang sering terlihat hanya kepalanya saja. Bagaimana menurut Anda?
4. Sarlacc
Inilah salah satu alien paling mengerikan di film Star Wars, yang sering disebut sebagai “Sarlacc Pit” atau lubang Sarlacc. Makhluk raksasa ini diceritakan mengubur tubuhnya di padang pasir di Carkoon di planet Tatooine. Sang kepala gangster Jabba the Hutt sering melemparkan musuh-musuhnya ke dalam sarlacc pit sebagai hukuman.
Lalu, apa padanan Sarlacc di bumi?
Sangat mungkin, Sarlacc terinspirasi dari makhluk bumi benama Antlion, atau sering kita sebut undur-undur. Makhluk ini mengubur dirinya dalam tanah, membuat jebakan di atasnya, dan menunggu mangsanya yang tak pernah menduga.
Larva undur-undur terkenal sebagai pemangsa yang ganas karena memakan hampir segala jenis arthropoda kecil, terutama semut. Ia berburu secara pasif dengan cara membuat sarang jebakan berbentuk corong, lalu bersembunyi di tengahnya sambil menunggu mangsa yang terperosok masuk.
Bila ada mangsa yang masuk perangkap namun masih bisa bergerak naik, larva undur-undur akan melempari mangsanya dengan butiran pasir agar tergelincir.
Larva undur-undur mengetahui kehadiran korbannya dengan cara merasakan getaran dari gerakan korban. Larva undur-undur juga memiliki sepasang rahang tajam yang ujungnya terdapat lubang untuk menyuntikkan racun ke tubuh mangsanya untuk membunuhnya. Lalu, ia menghisap cairan tubuhnya.
Makanan undur-undur dewasa lebih bervariasi. Sebagian spesies hidup dengan memakan nektar bunga, sementara beberapa spesies lainnya hidup dengan memakan arthropoda kecil seperti halnya larva undur-undur.
5. Ewok
Dalam Star Wars, makhluk ini digambarkan sebagai makhluk pemburu yang hidup di Hutan Endor, yang tinggal di gubuk sederhana. Makhluk ini sedikit mengingatkan kita pada Teddy Bears. Benarkah?
Pada 1983, para ahli menemukan Ili pika (Ochotona iliensis), mamalia mungil yang sangat langka dan kini terancam punah. Belum lama ini, makhluk ini kembali ditemukan di alam. Ruang hidupnya cukup terbatas, yakni di pegunungan Tian Shan di Xinjiang Uighur. Hewan ini diperkirakan hanya tersisa 1000 ekor di alam bebas.
Ada berbagai macam pika, mamalia sejenis dengan kaki pendek dan telinga bulat. Tapi tidak seperti pika lainnya, jenis ini memiliki tiga garis-garis cokelat berbeda di dahi dan lehernya.
Makhluk kecil itu dipanggil dengan sebutan Ili pika, sesuai dengan nama tempat di mana hewan itu ditemukan, yaitu Distrik Ili di ujung barat Provinsi Xinjiang, Tiongkok.
Dalam 30 tahun terakhir, habitatnya telah menyusut hingga 71%. Hal ini sebagian diakibatkan oleh perubahan iklim dan sebagian lagi karena daerah penggembaraan mereka telah diambil alih oleh pertumbuhan populasi manusia di bagian bawah gunung.
Sumber: Disini
0 komentar:
Post a Comment